Contoh khutbah Jumat dengan tema hakikat bertaubat dari perbuatan zina. Naskah khutbah Jumat dalam artikel ini berkaitan momentum peringatan Hari AIDS Sedunia 2023 yang dijatuh pada hari ini, Jumat, 1 Desember 2023. Dalam khutbah Jumat bertema hakikat bertaubat dari perbuatan zina ini akan diterangkan bagaimana cara mengakui kesalahan yang telah dilakukan di hadapan Allah SWT.
Khotib dapat menyampaikan tentang ajaran Islam yang berkaitan dengan cara bertaubat, menyesali perbuatan, dan memohon dimaafkan dari dosa yang telah lalu. Adapun contoh teks khutbah Jumat ini dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat pada hari ini, Jumat (1/12/2023). Simak contoh khutbah jumat dalam rangka merawat persatuan, melansir dari laman Pondok Pesantren Lirboyo .
Pelebur Sedih Elkan Baggott saat Indonesia Kalah dari Libya, Sukses Ipswich Town Jadi Jawaban Klasemen Liga Inggris 2 Terbaru Championship: Ipswich Town Klub Elkan Baggott Menuju Promosi EPL Kantongi 6 Poin Usai Taklukkan PSIM, Persiraja Kuak Lebar Kans ke Semifinal, Syaratnya Sapu Bersih
Penyesalan Pelatih Ipswich Town usai Restui Elkan Baggott Bela Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 Buruan Baru Persib Bandung dan Persebaya di Bursa Transfer Liga 1, Makan Konate Dilepas Barito Halaman 4 Restui Elkan Baggott Gabung ke Timnas Indonesia Sisakan Sesal bagi Pelatih Ipswich Town
Persela Gagal Menang di Kandang, Tiket Semifinal Liga 2 dari Klasemen Grup Y 12 Besar Buruan Panas Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini Litbang Kompas dan 4 Lembaga, Paslon Terkuat di Semua Provinsi Halaman 4 Pada kesempatan khutbah Jumat kali ini, khotib berwasiat kepada diri sendiri dan mengajak kepada hadirin sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT setiap harinya.
Sebab hanya dengan ketakwaan seorang Mukmin bisa disebut Mukmin sejati, dan hanya ketakwaanlah sebaik baiknya bekal untuk menghadapi ujian di kehidupan dunia yang fana ini. Kita sebagai hamba Allah SWT tidak lah memiliki sifat terjaga dari dosa dan kesalahan. Sifat terjaga dari kemaksiatan hanya dimiliki oleh para Nabi.
Sehingga, sangat mungkin bagi kita sebagai hamba Allah SWT, tukang bakso, tukang cukur, gubernur, para pejabat bahkan seorang kyai sekali pun sewaktu waktu dapat melakukan dosa dan kesalahan. Bahkan Rasullullah SAW suatu ketika menyampaikan kepada para sahabat; “Rosulullah SAW berkata; sesungguhnya salah satu dari kalian, walaupun mengamalkan amal ahli surga hingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali satu jengkal. Kemudian takdir menentukan ia melakukan amal ahli neraka, maka ia terjerumus ke dalam neraka. Sebaliknya, walaupun salah satu dari kalian mengamalkan amal ahli neraka sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan neraka kecuali satu jengkal. Kemudian, takdir menentukan ia melakukan amal ahli surga, maka ia dapat masuk surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hal ini menunjukkan bahwa seorang yang setiap harinya melakukan ibadah, seolah olah sudah memiliki kedudukan yang begitu tinggi di sisi Allah SWT. Jika sudah ditakdirkan melakukan kesalahan oleh Allah, maka ia tidak akan dapat terhindar dari melakukan kesalahan tersebut. Barshisha al ‘Abid, begitulah orang orang memberi gelar kepadanya.
Predikat itu disematkan karena ia memang orang yang sangat tekun beribadah. Bahkan, sampai sampai malaikat pun terkagum atas ibadahnya. Ia juga merupakan seorang guru spiritual yang ulung. Konon ia memiliki 60.000 murid yang semuanya berilmu tinggi dan memiliki keramat bisa terbang.
Namun, di tengah kekaguman para malaikat itu, lantas Allah mengherankannya dengan berkata kepada para malaikat: “Gerangan apa yang membuatmu begitu terkagum akan Barsisha. Padahal di dalam pandangan hakikatku, ia tak ubahnya seperti setan yang terkutuk.” Syahdan, Malaikat pun tercengang mendengarnya.
Mereka mulai menerka nerka akan takdir apakah yang membuatnya tersungkur ke dalam lembah derajat setan yang hina dina. Singkat cerita di akhir hayatnya barshisha tergoda oleh rayuan syaitan. Mulai berbuat zina, membunuh wanita yang pernah ia zinahi dan pada puncaknya ia menyekutukan Allah SWT. Naudzubillah.
Sebagai hamba Allah SWT yang selalu melakukan kesalahan demi kesalahan, tidak ada yang bisa kita lakukan kecuali bertaubat dan kembali ke jalan Allah SWT. Dengan bertaubat kepadanya, besar harpannya dosa kita akan diampuni oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadis Qudsi menyebutkan; “Wahai keturunan Adam, sesungguhnya selagi kalian berdoa dan berharap kepadaku, maka aku akan mengampuni dosa dosa kalian dan aku tiada perduli. Andai dosa kalian sampai menyentuh awan awan di langit, kemudian kalian meminta maaf kepadaku, maka aku akan mengampuni kalian. Wahai keturunan Adam andai kalian mendatangiku dengan kesalahan yang memenuhi bumi kemudian kalian mendatangiku, tidak menyekutukanku, maka aku akan datang dengan ampunan yang memenuhi bumi.” (HR. at Turmudzi)
Maka dari itu kita sangat perlu untuk mengetahui hakikat taubat. Hakikat taubat sebagaimana Syaikh Muhammad Syakir as Sakandari menyampaikan dalam karangannya Washoya al Aba’ lil Abna’, kitab yang menjadi mata pelajaran hampir di setiap pesantren yang ada di Indonesia; “Taubat dari dosa tidak cukup hanya dengan kata kata yang terucap, akan tetapi hakikat taubat adalah pengakuanmu di hadapan Allah SWT atas kesalahan yang kamu lakukan. Pengakuanmu bahwa kamu adalah pendosa yang berhak di hukum dengan hukuman yang telah di pastikan oleh Allah karena dosa itu. Merasa bersalah dan menyesal atas dosa yang di lakukan serta berjanji kepada Allah untuk tidak mengulangi dosa yang sama untuk selamanya. Kemudian dengan penuh harap meminta kepada Allah supaya di maafkan dosa yang telah lalu. Jika Allah berkehendak maka Allah akan memberi ampunan. Jika berkehendak Allah akan memberikan hukuman.”
Semoga dosa dosa yang telah kita lakukan diampuni oleh Allah SWT. Dan kita bisa meningkatkan kwalitas takwa kita kepada Allah SWT setiap harinya. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.