Sebuah surat berbahasa Inggris ditemukan di rumah ibu dan anak yang jasadnya sudah tinggal kerangka di Perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, Jawa Barat. Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, mengungkapkan surat itu ditemukan di laptop salah satu korban. Terkait isi surat tersebut, Hengki mengatakan belum bisa membeberkannya secara rinci.

Alasannya, pihaknya masih belum menerjemahkan surat itu secara sempurna. Tak hanya itu, Hengki juga mengatakan pihaknya masih bakal mendalami, apakah benar surat itu ditulis oleh salah satu korban. "Lengkap ya isinya. Tetapi, kami enggak akan katakan sekarang. (Tulisannya) dalam bahasa Inggris ya, yang kami terjemahkan belum sempurna," ungkap Hengki, Jumat (8/9/2023), dikutip dari Kompas.com.

"Apakah memang ini tulisannya jenazah ini atau mungkin merupakan desepsi, kami enggak tahu." Klinik UI Makara, Satu satunya Klinik swasta yang terakreditasi Paripurna di Depok Disinyalir Jual Beli Ijazah, 1 Kampus Swasta di Makassar Ditutup Paksa Kemendikbudristek

Isi Surat Bahasa Inggris Ditemukan di Rumah Ibu dan Anak yang Tinggal Kerangka di Depok Dupa dan Senter Ditemukan di Rumah Ibu Anak Tewas Tinggal Kerangka di Cinere Depok Diberi Teman Warisan Rp 7 M, Juragan Buah Ikhlas Keluarga Mendiang Merebut, Akhirnya Kembali Padanya Halaman 4

Kampus Swasta di Purwokerto Ini Dapat Bintang 3 dari Lembaga Pemeringkatan Internasional Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini Litbang Kompas dan 4 Lembaga, Paslon Terkuat di Semua Provinsi Halaman 4 "Mungkin ada orang juga yang menulis, kami enggak tahu," tutur dia.

Lebih lanjut, Hengki membeberkan sedikit isi surat yang ditemukan pihak kepolisian di laptop milik salah satu korban. Ia mengatakan, di surat itu tertuliskan, "Siapapun yang membaca tulisan ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini, saya dan ibu saya sudah meninggal dunia." "Satu petunjuk dari laptop yang diduga laptop korban yang berjudul 'To You Whom Ever," Hengki.

Soal penyebab kematian ibu dan anak, GAH (65) dan DAW (38), Hengki menuturkan tim penyidik hingga saat ini masih mendalami bukti bukti yang sudah dikumpulkan. "Oleh karenanya biar nanti alat bukti yang akan mengarahkan kira kira apa yang terjadi." "Apakah ini matinya alami, natural. Apakah accident , kecelakaan."

"Apakah suicide , bunuh diri atau homicide , pembunuhan," tandas dia. Rencananya, penyidik Polda Metro Jaya bakal melaksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kediaman GAH dan DAW, Jumat sore ini. Dalam olah KTP ini, Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).

Apsifor, ujar Hengki, juga akan menganalisis surat berbahasa Inggris yang ditemukan di laptop salah satu korban. "Asosiasi Psikologi Forensik yang akan menganalisis secara retrospektif autopsi psikologi," ujar dia. "Karena nanti dari tulisan itu, dalam bahasa Inggris ya tulisannya, akan terlihat apakah memang ini adalah tulisan daripada jenazah, apa motivasinya."

"Intinya kami mengedepankan scientific crime investigation . Biar alat bukti yang mengarahkan apa yang kira kira terjadi di TKP tersebut," . Di sekitar tempat jasad GAH dan DAW ditemukan, polisi juga menemukan secarik kertas berisikan dua nama, yaitu Stervin dan Ibu Katreen Harapan. Selain nama, di kertas itu juga tertulis nomor telepon.

"Itu secarik kertas, hanya ada nama dan nomor HP," ungkap Kapolres Metro Depok, Kombes Ahmad Fuady, . "Tidak ada keterangan lain," sambungnya. Menurut Fuady, dua nama yang tertulis di secarik kertas itu adalah kerabat GAH dan DAW

Selain secarik kertas, polisi juga menemukan dua minuman di dekat jasad ibu dan anak itu. Namun, Fuady belum bisa memastikan apa isi minuman tersebut. "Nanti akan dari forensik yang akan menyimpulkan," ujarnya.

"Sementara itu akan kita uji di labfor, apakah itu minuman asli atau ada yang lain," . Terkait penyebab kematian, Fuady juga belum dapat memastikannya. Pasalnya, belum diketahui apakah di tubuh GAH dan DAW ada luka atau tidak.

Penyebab kematian keduanya masih akan didalami lebih lanjut karena saat ditemukan, jasad mereka sudah dalam posisi membusuk. Diduga, GAH dan DAW sudah meninggal selama lebih dari satu bulan. "Kami tidak bisa ketahui apakah ada luka atau tidak, karena kondisi jenazah sudah posisi membusuk, sudah lama sekali."

"Sudah kurang lebih diperkirakan lebih satu bulan, sehingga nanti dari forensik yang akan menyimpulkan atau mengetahui apakah ada luka atau penyababnya seperti apa," bebernya. Penemuan jasad Grace dan David berawal saat warga curiga lantaran keduanya tak terlihat selama sekitar satu bulan. Jafar selaku petugas keamanan, mengajak Ketua RT setempat, Sony, untuk mengecek kondisi Grace dan David, Kamis pagi.

Keduanya terkejut karena mencium bau busuk dari arah kamar mandi. Mereka lantas melapor ke Polsek Cinere. Polisi bersama warga setempat kemudian mengecek kamar mandi dan menemukan ibu anak itu sudah menjadi kerangka.

Jasad Grace dan David ditemukan bersandar di dinding tembok kamar mandi. Keduanya baru dievakuasi pada Kamis malam pukul 18.30 WIB menggunakan ambulans menuju RS Polri Kramat Jati.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *