Bahan wol disebut bahan terbaik untuk jas. Sebab, membuat penampilan seseorang menjadi lebih berkharisma dan classy. Bahan wol berasal dari bulu domba atau hewan berbulu tebal lainnya. Teksturnya tebal dan lentur. Umumnya bahan tersebut dikenakan oleh masyarakat yang tinggal di empat musim. Khususnya di musim gugur dan musim dingin.
Sebab bahan wol membuat seseorang yang mengenakannya merasa hangat dan nyaman. Lantas bagaimana jika mengenakan jas bahan wol di wilayah tropis? Apakah tetap nyaman dan tidak kegerahan? Menurut Abie Kurniawan, founder Kaye Brothers Tailor, meski umumnya busana berbahan wol dikenakan pada daerah beriklim dingin, kain wol bisa jadi alternatif terbaik bagi mereka yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia.
Milenial Pejuang Indonesia Raya Deklarasi Prabowo Gibran Satu Putaran SBY Isi Kuliah Umum di Ponpes Tremas Pacitan, Bahas Masa Depan Indonesia 5 Tahun ke Depan Saran Abie Kurniawan Agar Tak Kegerahan Pakai Jas Bahan Wol di Iklim Tropis
Pengetap 2,3 Ton BBM Jenis Pertalite Ditangkap Polres Kutim Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 172 173 174: Memahami Konsep Waris Halaman 4 TimnasDay, Asnawi Mangkualam Disorot Media Jepang: Bek Timnas Indonesia yang Gigih Seperti Komodo
Agar Gula Darah Tak Melonjak, Campurkan Bahan Ini saat Masak Nasi, Saran dr Zaidul Akbar Serambinews.com Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 93 94 Kurikulum Merdeka: Membandingkan Isi Teks Halaman all Ini berkat kemajuan teknologi serta inovasi dari para desainer hingga akhirnya mampu memproduksi kain wol berkualitas tinggi yang cocok dengan iklim tropis.
“Ada kain wol dengan gramasi yang lebih kecil agar cocok dengan cuaca Indonesia. Jadi dari tekstur tidak tebal, justru lebih ringan dan adem," ucapnya. Ia menilai soal gramasi kecil itu bukan berarti kualitas bahan jelek atau ringkih. "Justru proses produksi kain wol inilah yang paling challenging. Detailnya lebih spesifik,” tutur Abie Kurniawan.
Ia menambahkan keistimewaan kain wol alami cenderung lebih dinamis dibandingkan kain wol campuran. Selain lembut, tampilan jas secara keseluruhan jadi lebih loose atau jatuh sempurna. Saat ini pihaknya menjalin kolaborasi dengan salah satu produsen wol asal Huddersfield, Inggris, yang dikenal sebagai pioner ‘british wool’ sejak tahun 1869. “Menurut penduduk setempat, air di sana itu “magical” sehingga saat digunakan untuk mencuci wool yang masih mentah, akan menghasilkan kualitas yang sangat berbeda, special, dan bahkan termasuk yg terbaik di kelas dunia. Apalagi pascarevolusi industri, mereka mengombinasikan dengan teknologi. Kualitasnya semakin meningkat,” jelas Abie Kurniawan.
Tak heran bila dari segi harga, british wool besutan Huddersfield ini bisa menyentuh angka Rp 30 juta hingga Rp 40 juta per set. Melalui kolaborasi ini, ia berharap orang Indonesia dapat merasakan mengenakan setelan jas bahan terbaik di dunia. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.